Nah, berhubung disini kedai terdekat cuma ada 1 , jadi mampirlah aku kedai nih. Pemilik kedainya ramah sekali. Kulihat kelapa, terpikir olehku bahwa manfaatnya kelapa banyak. Salah satunya selain daging , tempurung, kulit, pelepah, batang, daun dan bahkan lidinya semua bermanfaat. Nah, pernah dengar nih katanya air kelapa juga bisa dimanfaatkan. Kulihat pemilik kedai dan kelapa sebentar,kutanyakan apakah boleh minta air kelapanya tersebut? Ternyata dengan ramah dibolehkannya untuk mengambil ( ku pilih kelapa yang ternyata sudah ada pemiliknya ), dipilihkan si pemilik kedai tadi kelapa untukku. Lumayan juga, trus sipemilik menyediakan wadah plastik ( tempat air kelapa untukku) dan membelah kelapanya ( yang punya orang lain/ salah ambil tadi). "Ayo deketkan kesini buka plastiknya!" perintah pemilik kedai. " Belum pernah ambil air kelapa ya? Kok takut-takut.."
Akupun mendekat dengan sedikit takut ( walah, baru x ini beli kelapa takut ambil airnya ). Why? Sebab parang untuk membelah kelapa itu puanjang, bezaaar dan tajam sodara-sodara. Dan itu parang ujungnya mengarah tepat ke mukaku. Ya,syerem lah. Sipemilik kedai rupanya sudah biasa. Ibarat pendekar, gampang sekali mengacungkan parangnya tanpa mengenaiku. Dimulailah menampung air kelapa pertama, dilanjutkan dengan air kelapa bagian kelapaku.
Selesai membeli kelapa parut ( plus airnya) dan bahan-bahan lainnya, aku pun pulang dengan senang. Dapat air kelapa dobel. Kucek belanjaanku, oalah ternyata ada bahan yang kurang. Kuganti bahan itu dengan alternatif yang gak biasa. Hehehe.. Percobaan, klo enak syukur nggak ya resikolah. Trus kulit kantong plastik air kelapa tadi segera kubuka air kelapanya. Nah,mau dibuat apa ya airnya ini? Kita bahas ditahap berikutnya.
Selesai membuat masakan yang kuinginkan, aku bingung . Masih ada sisa kelapa setengahnya lagi. Rupanya untuk porsiku cukup setengah saja yang dibutuhkan. Sementara kulkas pun nggak ada. So, bagaimana ini? Klo dibiarkan sampai besok pagi bakalan basi. Teringat ku zaman nenek dulu juga belum ada yang namanya lemari es atau pendingin. Apa akal? Kelapa sisa tadi aku letakan pada tempat semacam piring diangin-anginkan sebentar lalu dipanaskan ( kukus) . Cukup kira-kira 3-5 menit saja ngukusnya. Setelah itu kembali didinginkan dengan cara dianginkan lagi. Setelah rasanya cukup dingin (uapnya sudah tidak ada ) maka tutupi piring yang berisi kelapa parut tadi dengan selembar kertas ( boleh juga pakai kain bersih atau penutup).
Kesokan harinya ( siang hari ) kelapa parutku masih bisa digunakan (tidak basi). Senang sekali rasanya bisa ngemat. Demikianlah cara agar kelapa parut tidak cepat basi dariku. Semoga bermanfaat bagi anda semuanya.
wah ...repot juga ya caranya ...:)
ReplyDeleteGimana lagi,namanya juga minus lemari pendingin mas oyong.Terimakasih sudah mampir
DeleteSelama inikalau ada kelapa langsung masuk Kulkas. Tips ini boleh juga klo pas travelling meski lumayan repot juga..
ReplyDelete